إنّما
المؤمنون اخوة
“Sesungguhnya
orang-orang beriman itu bersaudara.”-Q.S Al- Hujurat:
10-
Seorang
mukmin bagi mukmin lain seperti sebuah bangunan yang saling menopang satu sama
lain. Tidak ada satu pun
yang tak tertopang hingga tak ditemukan kepincangan darinya.
Persatuan dan kesatuan muslim
dunia saat ini patut kita pertanyakan keeksistensiannya. Seakan tak terasa
kehadirannya, padahal bila kita lihat ternyata penduduk muslim menyebar di seluruh dunia dengan jumlah yang
sangat banyak. Maka, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Dan dimanakah letak
kesalahannya? Tengoklah saudara kita di Palestina, berapa lamakah mereka
menderita akibat penjajahan Zionis Israel? Mengapa derita mereka tak kunjung
berhenti?
Dalam ajaran islam, persatuan dan kesatuan muslim
sangatlah penting, hal ini bisa dilihat dari beberapa ibadah yang disyari’atkan.
Pertama, dalam ruang lingkup rukun tetangga, di sana dibangun sebuah
masjid, dimana dilaksanakan sholat wajib yang harus dilaksanakan secara
berjama’ah bagi kaum laki-laki setiap waktunya, kecuali jika ada udzur
tertentu yang diperbolehkan untuk meninggalkannya. Perkumpulan ini siftanya
harian. Kedua, dalam ruang lingkup rukun warga, yaitu dilaksanakannya
sholat jum’at yang harus dilaksanakan secara berjama’ah. Dan ibadah ini
sifatnya mingguan. Ketiga, dalam ruang lingkup kelurahan, dimana
dilaksanakannya sholat sunah
‘ied, bersifat tahunan. Keempat, ruang lingkup yang lebih besar lagi,
yaitu pelaksanaan ibadah haji yang dihadiri oleh seluruh muslim dunia, pelaksananya
tahunan.
Semua itu seharusnya cukup untuk
bisa menjadikan kita sebagai muslim yang cinta dan terbiasa akan kesatuan. Kesatuan yang utuh tanpa
mengabaikan sedikit
pun bagian daripadanya,
hingga satu sama lain merasa peduli dengan yang lainnya.
Kepedulian kita sebagai muslim sejati haruslah
menanggapi masalah sesama dengan serius, apalagi bila berbicara mengenai masalah Palestina yang di sanalah berada Al-Aqsho. Maka jangan
sampai kepedulian kita terhadap Palestina
terkalahkan dengan kepeduliannya Amerika Serikat dan Uni Eropa terhadap Israel.
Tak apa Amerika Serikat dan Uni Eropa bersatu dan bertekad kuat membantu Israel dalam merebut
Palestina dengan segala cara. Maka, kita sebagai muslim yang cerdas haruslah
mengalahkan mereka dengan komitmen kuat untuk bersatu melawan antek- antek
Yahudi la’natulloh itu dalam merebut kembali tanah-tanah Palestina yang saat
ini dikuasai Israel.
Sebenarnya sudah cukup “banyak”
kepedulian yang diberikan oleh
orang-orang atau lembaga-lembaga untuk palestina hingga saat ini, namun entah
mengapa bantuan demi bantuan yang datang dari berbagai dunia itu tak juga
meredakan masalah. Nah, berarti kepedulian tersebut masihlah kurang, atau
bisa dibilang kurang tepat. Ternyata bantuan tersebut tidak sampai kepada akar
masalahnya, sehingga tidak
menuntaskan masalah yang ada.
Lantas, kepedulian apakah
yang harus kita suguhkan untuk menuntaskan akar masalahnya? Sebenarnya masalah
ini merupakan tanggung jawab seluruh pemimpin negara muslim. Dan yang harus
dilakukan para pemimpin negara yaitu dengan mengirimkan wakil-wakil negara
untuk membahas persoalan yang penting ini dalam sebuah pertemuan international.
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai kejelasan akar masalahnya juga
strategi yang harus dilakukan dalam mengatasi akar masalah tersebut, termasuk
siasat menghadapai Zionis Israel dan antek-anteknya.
Bila para pemimpin negara tak
bergerak, atau hanya sekedar mengecam perbuatan biadab Israel tanpa ada aksi,
maka kitalah yang harus bergerak sebagai pemuda muslim yang memiliki harga diri
yang tinggi. Kurang tepatlah bila kita terus-terusan berdemo di jalanan meminta para petinggi
negara untuk mengambil tindakan terhadap masalah Palestina, toh merekapun tak menggubrisnya. Maka,
sebagai pemuda muslim yang cerdas kita harus mengganti gaya lama kita dengan
sebuah strategi yang gemilang.
Dunia semakin berkembang dan kemajuan
zaman pun semakin pesat, hingga kita temukan kemudahan-kemudahan dalam segala
aktifitas, termasuk kemudahan dalam berkomunikasi. Sebagai pemuda yang melek teknologi, kita manfaatkan sarana
yang ada untuk membahas masalah yang sangat serius ini. Kita bangun persatuan
dan kesatuan pemuda muslim yang kuat, yaitu dengan menyatukan
organisasi-organisasi pemuda muslim yang ada diseluruh dunia, yaitu dengan menjalin sebuah
komunikasi yang baik. Setiap organisasi menunjuk seorang atau dua orang sebagai
duta dalam muktamar
besar. Duta terpilih harus memiliki sikap jujur dan amanah dalam mengemban
tugas tersebut, sehingga tak terjadi kesalahan komunikasi dalam misi yang besar
ini.
Setelah terbentuknya
wakil-wakil dari seluruh organisasi, kemudian kita pertemukan seluruh wakil
tersebut dalam sebuah pertemuan besar yang di dalamnya membahas tentang akar
permasalahan konflik Palestina dan mencari strategi jitu dalam menyikapi akar
masalah tersebut, sehingga masalah saudara kita di Palestina cepat teratasi.
Dalam melakukan perjuangan
ini haruslah dibutuhkan kesabaran yang luar biasa untuk tercapainya misi yang
kita cita-citakan. Maka, perjuangan ini harus dibarengi dengan do’a yang ikhlas
kepada Alloh SWT, sehingga Alloh menguatkan pemuda-pemuda muslim yang bersungguh-sungguh
jihad di jalan-Nya dalam pengembanan masalah ini. Aamiin
Bandung, Maret 2011
Kauniah Yusroh
Essay... ketika smt 4 di Ma'had Al-Imarat
BalasHapus